Veronica Tan, Perempuan Hebat Partner Ahok


Author: Nong Darol Mahmada

Nong Darol Mahmada; Nong; Darol Mahmada; Darol; Mahmada; NDM; nongandah; 23 Maret 1975; 23; 1975; Maret; Kirana Azalea; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; Alobatnic; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Membangun Fikih yang Pro-Perempuan; Veronica Tan;

Mungkin belum banyak yang mengenal siapa Veronica Tan, Istri Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok. Ternyata ia bukan sekedar sebagai ibu rumah tangga biasa, lebih dari itu Veronica adalah seorang wanita yang gesit dan cerdas.

Hal ini bisa kita lihat dari pernyataan Ahok sendiri ketika memberikan ucapan Selamat di Hari Perempuan Dunia Rabu, 8 Maret 2017, yang Ahok unggah di akun media sosialnya.

“Selamat Hari Perempuan Internasional, untuk perempuan Jakarta dan Indonesia. Khusus untuk Veronica, istri dan ibu dari anak-anak saya, salut atas kerja kerasnya. Dia perempuan bukan hanya pendamping, tapi partner yang sejajar bagi saya. Dia pekerja keras, yang mencurahkan begitu banyak waktunya untuk melatih ibu-ibu di Jakarta, terutama yang hidup di Rusunawa agar memiliki skil dari membatik, sampai menjadi wirausaha.”

Selama ini publik mengenal sosok Vero—panggilan akrab Veronica—sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnasda) yang aktif menggerakkan ibu-ibu dan menjadi penggerak pemberdayaan ekonomi perempuan Jakarta. Namun sikap Vero sangat low profile, beliau tak pernah menonjolkan diri tapi dikenal sebagai pribadi yang kerja keras dan telaten memdampingi warganya terutama perempuan dan anak Jakarta.

Saya pertama kali lihat Vero bicara di depan publik ketika hadir dalam acara Perempuan dan Masa Depan Jakarta yang diselenggarakan oleh Perempuan Peduli Kota Jakarta (PPKJ) di Rumah Lembang 8 Februari lalu. Vero sangat terlihat smart dan mengerti persoalan-persoalan Jakarta dan solusinya. Ia menjelaskan soal Ruang Publik Taman Ramah Anak (RPTRA) yang ternyata merupakan idenya. Ia paham betul bahwa ruang terbuka itu merupakan tempat yang dibutuhkan untuk keluarga Jakarta dari mulai bayi sampai lansia. Mengutip istilah Ahok, tempat untuk ajang silaturahmi, tempat berbagi, berkreasi untuk warga sekelilingnya.

Selain RPTRA yang sekarang telah dibangun sebanyak 188 tempat, baru-baru ini juga diresmikan Tempat Kumpul Kreatif (TKK) atau Creative Hub, yang juga merupakan ide dari Vero. Pusat kreatif ini diperuntukkan bagi anak-anak muda untuk berkreasi dan berbisnis dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap dan memadai serta gratis penggunaannya.

Vero juga punya peran penting dalam mendampingi dan memberdayakan ibu-ibu yang tinggal di Rusun. Vero menyadari bahwa ibu-ibu yang tinggal di Rusun ini memerlukan adaptasi karena tinggal di lingkungan yang baru. Ia menegaskan perempuan mesti dibekali dengan ketrampilan untuk memberi masukan tambahan buat keluarganya.

Yang diceritakan di atas hanyalah sedikit gambaran bagaimana peran Vero yang mendampingi suaminya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Seperti yang tadi saya sampaikan di atas pidato Vero di depan publik PPKJ membuat saya kagum. Ini terlihat dari caranya berbicara yang sangat baik di depan audiens memudahkan saya untuk menebak bahwa Veronica Tan adalah sosok wanita yang hebat. Kalau boleh saya bandingkan dari sisi intelektual dengan suaminya, maka Veronica tidak bisa dipandang sebelah mata.

Bukan saya saja yang terkagum-kagum dengan penampilan dirinya yang humble dan apa adanya, semua yang hadir pada saat itu punya kesan yang sama. Sampai-sampai Prof. Saparinah Sadli, inisiator PPKJ, berkomentar jangan pernah merendahkan peran perempuan. Sosok Vero ini membuktikan bahwa Ahok yang dikenal sebagai Gubernur yang berprestasi ternyata karena peran yang besar dari pendampingnya.

Mungkin Anda akan mengatakan bahwa saya terlalu berlebihan atau over estimate dalam menilai Veronica, tapi saya katakan tidak.  Sebab saya punya pertimbangan tersendiri, mengapa saya sampai pada kesimpulan tersebut.

Veronica Tan berasal dari keluarga berada dan hidup di tengah kota Medan. Sangat berbeda dengan Ahok yang sejak kecil berada di daerah atau di pelosok kota Belitung Timur. Meski berbeda lingkungan di masa kecil, namun keduanya sama-sama tumbuh menjadi orang-orang hebat.

Sejak menikah dengan Ahok, Veronica menunjukkan pengabdiannya kapada suami hingga kini, Veronica sudah hampir 20 tahun mendampingi Ahok sebagai istri dengan ketiga anak mereka.

Ahok dan Vero ternyata punya kesamaan sifat yaitu sederhana dan bukan penganut paham feodal. Vero dikenal dengan penampilannya yang sederhana dan bersahaja. Mereka punya jiwa pengabdian yang tinggi dan selalu ingin membantu dan menolong kaum yang lemah.

Terkait sifat Ahok yang keras dan temperamental, Vero sudah terbiasa dan itu memang sudah menjadi karakter Ahok sejak dulu. Vero juga menyadari ketika suaminya terlalu keras dalam mengambil sikap, Vero tak pernah bosan mengingatkannya.

“Di saat tertentu kita harus wise. Kita tulus seperti merpati, tapi cerdik seperti ular. Jawaban yang lemah-lembut meredam kegeraman, tetapi perkataan yang tegas membangkitkan marah.” begitu kata Vero ketika ditanya tips menghadapi personaliti Ahok yang dikenal meledak-ledak.

Dari apa yang disampaikan oleh Vero tersebut, semakin membuat saya yakin bahwa Vero bukanlah perempuan biasa. Selain kecerdasan intelektual, dia juga punya kecerdasan emosional sehingga memiliki potensi yang luar biasa yang cocok menjadi pendamping Ahok.

Saya jadi teringat pada sebuah kiasan, “Di balik pria sukses, selalu ada perempuan hebat”. Dan kali ini memang terbukti, bahwa dibalik kesuksesan Ahok menjalani karir politiknya selama ini, keberadaan Vero sebagai istri sekaligus partnernya sangatlah berarti dan berperan besar.

Note
Artikel ini diterbitkan melalui situs JakartaAsoy.com pada 08 Maret 2017. [lihat]