Musik

— menata batin, menyiapkan sikap
Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; ARS; Alobatnic; 26 March 1994; RMadhila; Scholaristi; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Santri Scholar Society; XEROXXI; XERO; XXI; Blackjack Soldier; LP2NE1; Kirana ♈ Azalea; Kirana Azalea; 투애니원; 2NE1; 블랙잭; Blackjack; 박봄; Park Bom; 박; 봄; Park; Bom; haroobomkum; 24 March 1984; 이채린; Lee Chae-lin; 이; Lee; 채린; Chaelin; CL; chaelinCL; 26 February 1991; 박산다라; Park San-da-ra; Sandara Park; 산다라; Sandara; Dara; krungy; 12 November 1984; Linkin Park; LP; Soldier; Michael Kenji Shinoda; マイケル・ケンジ・シノダ; マイク・シノダ; Mike Shinoda; Michael; マイケル; Kenji; ケンジ; Mike; マイク; Shinoda; シノダ; 11 February 1977; Bradford Phillip Delson; Brad Delson; Bradford; Phillip; Brad; Delson; 01 December 1977; Robert Gregory Bourdon; Rob Bourdon; Robert; Gregory; Rob; Bourdon; 20 January 1979; Joseph Hahn; 요셉 한; Joe Hahn; 조 한; Joseph; 요셉; Jo; 조; Hahn; 한; 15 March 1977; Valentino Rossi; Valentino; Rossi; VR46; VR; 46; 16 February 1979; Sky Racing Team by VR46; Yamaha; Grand Prix motorcycle racing; MotoGP; Yamaha Motor Racing; Yamaha Factory Racing; Yamaha MotoGP; Paris Whitney Hilton; Paris Hilton; Paris Whitney; Paris; Whitney; Hilton; 17 February 1981; John George Terry; John Terry; John; George; Terry; JT26; JT; 26; 07 December 1980; Chelsea Football Club; Chelsea FC; Chelsea; Football; Club; Petr Čech; Petr; Čech; 20 May 1982; Steven George Gerrard; Steven Gerrard; Steven; Gerrard; StevieG; 30 May 1980; Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro; Cristiano Ronaldo; CR; CR7; Cristiano; Ronaldo; dos; Santos; Aveiro; 05 February 1985; Real Madrid Club de Fútbol; Real Madrid C.F.; Real Madrid; Real; Madrid; Daniela Hantuchová; Daniela; Hantuchová; Dani; 23 April 1983; Мари́я Ю́рьевна Шара́пова; Maria Yuryevna Sharapova; Мари́я Шара́пова; Maria Sharapova; Мари́я; Ю́рьевна; Шара́пова; Maria; Yuryevna; Sharapova; 19 April 1987; KiSS — Keep it Shiny and Sustainable; KiSS; Keep it Shiny and Sustainable; Keep; it; Shiny; and; Sustainable;

Karya musik itu asik, bisa dinikmati sambil melakoni tanpa merisak kegiatan lainnya. Musik bisa menjadi pemecah sunyi ketika iseng membaca buku, berpadu dengan keramaian saat terlibat bacotan dengan kawan, maupun menemani kewajiban jalan-jalan dalam ruang, misalnya. Musik bisa disimak berulang tanpa memberi rasa bosan. Musik bisa menghantam bagian terdalam, perasaan. Tentu ada batasan yang berlaku. Masihkah perlu harus menyebutkan ragam macam pengecualian itu?

Manusia adalah makhluk berperasaan, sehingga rasa bagi manusia menjadi landasan yang kuat. Ketika ada seseorang yang memiliki satu set badan lengkap tanpa dapat merasakan rasanya sendiri—apalagi rasa manusia lainnya—dia seakan robot. Walaupun memiliki kepandaian—bukan kecendekiaan—melebihi para perancangnya, belum bisa memiliki rasa. Segala perkara maupun peristiwa yang memberikan manfaat pada rasa manusia pasti berguna bagi keberlangsungan keseharian ummat «أمة‎‎» manusia. Rasa kasih sayang misalnya, sanggup membawa manusia pada rasa sama hingga segala yang dilakukan memberikan kegembiraan.  Kosok bali dari rasa beda yang merasa berbeda, baik rasa lebih tinggi maupun lebih rendah, dari liyan. Hal inilah yang membikin pesona Marilyn Monroe, the blonde bombshell penghibur Amerika Serikat, lebih melintas batas ketimbang Margaret Thatcher, the iron lady perdana menteri terkeren Britania Raya.

Rasa itulah yang mudah dijamah oleh seni. Seni memiliki unsur keindahan yang dapat menyentuh perasaan manusia sebagai insān «إنسان». Sama-sama dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai ‘manusia’, terdapat perbedaan ketika al-Qurʾān «القرآن», menyebutnya sebagai insān, «بشر» (Baca: basyar), serta «ناس» (Baca: nās). Insān dan basyar merujuk pada manusia secara personal. Bedanya kalau insān melihat sisi tak kasat mata sedangkan basyar melihat sisi kasat mata. Sementara naas merujuk pada manusia secara komunal.

Seni berkelindan dengan rasa yang dimiliki. Seni merupakan ungkapan perasaan manusia yang dituangkan dalam karya dengan bentuk apa saja. Said Aqil Siroj «سعيد عقيل سراج» menuturkan bahwa seni merupakan suara kebenaran yang bisa mengantarkan kepada Yang Maha Benar. Lebih lanjut, cerdik-cendekia asal Indonesia ini menyebut bahwa kesungguhan dalam menikmati seni bisa mengantarkan pada akīkat «الحقيقة», sedangkan kelalaian dalam menikmati seni mengantarkan pada zindīq «زندقة». Seni memang bisa menjadi pemantik semangat untuk mendekat pada Ilāhi-Rabbi «إله‎‎-رب» dengan mengosongkan hati dari residu sifat tak laras agar siap diisi dengan sifat-sifat laras «تخل» (Baca: takhalli). Sifat-sifat laras ini kemudian dibiasakan «تحل» (Baca: taḥalli) untuk menjadi jalan manunggal dengan-Nya «تجل» (Baca: tajalli).

Musik merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk karya seni sudah banyak disepakati. Masing-masing bentuk karya seni memiliki kekuatan dan kelemahan ketika saling dibandingkan. Buat Venice Min [陈慧敏], penari asal Malaysia, seni tari tentu lebih menarik ketimbang seni musik. Sebatas rasa ketertarikan semata tanpa bermaksud menganggapnya paling hebat. Tidak mungkin ada karya seni yang paling hebat bagi orang yang bisa menikmati segala jenis karya seni, bagaimanapun dia memandang karya seni. Hanya saja sebagian orang tidak mampu untuk mengapresiasi semua jenis karya seni.

Walau begitu, tentu tak salah kalau menyebut musik sebagai karya seni yang lebih mudah dan banyak digandrungi ketimbang bentuk lain. Seperti tak salah lebih menggemari seni tari ketimbang seni suara. Musik memiliki kemampuan melintas batas ruang dan waktu. Musik bisa dinikmati sebagai musik tanpa harus disertai lirik yang dipadu. Walau ada kalanya disertai lirik, musik tetap bisa dinikmati tanpa memiliki pengertian terhadap bahasa lirik yang menyertainya itu. Hal tersebut membuat industri hiburan Korea Selatan [대한민국] tak perlu repot-repot menggubah lirik berbahasa Inggris (English) sebagai penyerta karya musik mereka. Mereka tak ragu melantunkan paduan kata berbahasa Korea untuk menyapa penghuni belahan bumi lainnya bahwa mereka ada dan berada sejajar dengan penghuni lainnya.

Evolusi tanpa henti dalam dunia musik juga membikin karya pada masa tertentu bisa memengaruhi karya pada masa setelahnya. Jealousy karya Queen, memengaruhi Kosong-nya DEWA19. Orang bisa saja dengan enteng menyebut Kosong meniru Jealousy. Walakin, kenapa Jealousy tak serta merta disebut menjiplak Run to Me-nya Bee Gees? Atau dilanjutkan sekalian kalau Run to Me menjiplak Julia karya The Beatles? Atau dibalik, Kosong-nya DEWA19 ditiru oleh Karen Don’t Be Sad-nya Miley Cyrus?

Kelimanya memberikan contoh kentara sebuah evolusi musik. Lagipula kalau tak menerima peniruan sebagai bentuk pengaruh, bukankah peniruan adalah bentuk ungkapan pujian abadi paling luhur dan dalam? Sementara kebiasaan mengungkapkan pujian lebih sering diberikan lantaran kekaguman. Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman pun kalau mau dielaborasi, meniru dengan gamblang alunan nada yang bahkan jauh-jauh hari sudah dipatenkan berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda karya Willem Frederik Christiaan Dieben (Willy Derby).

Sebagaimana ragam macam bentuk karya seni, tak ada satu warna dari ragam macam dalam musik yang lebih hebat daripada warna lainnya. Orang bisa saja lebih suka warna musik tertentu walakin dia tak serta merta bisa menyebut warna kesukaannya adalah yang paling hebat. Saya sendiri lebih menggilai warna musik rock. Namun saya tak elok menyebut selera saya lebih hebat daripada hiphop yang disuka adik saya, maupun dance yang gemar disimak adik saya lainnya. Selera dan usia memang berkelindan dengan pandangan. Keterbatasan selera dan usia ada kalanya menyempitkan pandangan orang terhadap liyan.

Seperti karya seni lainnya, musik juga bisa mewakili ras manusia. Wajar kalau tak banyak orang Inggris yang suka musik dangdut yang asalnya dari Melayu. Semua dipengaruhi oleh tradisi dan latar belakang masing-masing. Hanya saja kita perlu nrimo lan legowo mengakui bahwa ada bangsa yang lebih maju dalam urusan musik pada masa tertentu sehingga pada saat itu bangsa lain mengacu padanya. Setiap bangsa yang bisa menggubah karya musik yang bisa diterima oleh bangsa di belahan wilayah lainnya, saat itulah mereka bisa tampil sebagai rujukan utama.

Tak ada musik yang ḥarām «حَرَام‎‎» dalam arti terlarang. Materi dan energi tidak terikat dengan ḥukm sharia «الحكم الشرعي». Ḥukm sharia baru bisa mengikatnya ketika sudah digunakan. Lampu yang memancarkan energi cahaya tak terikat ḥukm sharia apapun, walakin ketika dipakai sebagai penunjang perbuatan tak sesuai aturan, lampu bisa menjadi ḥarām. Ḥarām-nya pun bukan karena lampunya, namun karena penggunaanya. Hal itu juga berlaku bagi musik yang mendayagunakan pancaran energi bunyi. Karena musik tidak terikat dengan ḥukm sharia, tak ada musik yang ḥarām. Kalaupun selanjutnya musik menjadi ḥarām, adalah karena pendengarnya, bukan karena musik itu sendiri.

Karena bergantung dengan pendengarnya, sematan musik islāmi «الإسلامى‎‎» pun bebas diberikan pada ragam macam musik. Musik islāmi tak melulu harus disertai paduan kata yang copy-paste dari al-Qurʾān, perkataan Rasulullāh «رسول الله», ataupun ragam paduan kata dan aksara yang dianggap akrab dengan Islām «الإسلام‎‎». Musik islāmi tak melulu harus menggunakan paduan kata dan/atau alunan nada warisan budaya Timur Tengah. Musik islāmi adalah segala ragam macam musik yang ketika disimak bisa menjadi pengantar untuk membangkitkan rasa berserah pada Ilāh «إله‎‎» dan rasa mencintai Rabbi «رب‎‎».

Persembahan dari Surga dan Bukan Cinta Manusia Biasa (DEWA19), (You Drive Me) Crazy dan Hold it Against Me (Britney Spears), Faint dan A Light That Never Comes (Linkin Park), serta Ugly dan Come Back Home (2NE1) adalah beberapa musik Islāmi  yang saya gandrungi dari empat brand yang saya kagumi. Begitu.

K.Sb.Lg.030151.39.220917.21:37